FANFICTION FAIRY TAIL

AZHELIC
 

~~** … Ai no Maho …**~~


Chapter 1
Normal POV

Pagi yang cerah seperti biasa Guid yang bernama Fairy tail ini benar-benar ramai karna ulah para anggotannya. Natsu dan Gray sedang mengadu kepala meraka dengan masing-nasing kedua tangan mereka dikepal erat bersiap mengeluarkan jurus mereka.
" Aku tak akan kalah dari mu Ice Head ! " seru Natsu.
" Kau takkan mungkin menang dari ku Fire Head ! " seru Gray tak mau kalah.
"ara ara… pasti ada meja yang akan hancur lagi.. " kata Mirajane sambil menempelkan selembar kertas di papan kerja yang kosong.
Mereka berdua melirik secara bersamaan ke kertas yang ditempelkan oleh Mira. Dan langsung berlari secepat mungkin sambil berlomba siapa yang berhasil mendapatkan pekerjaan itu. Dan…
Clek!
Erza mengambilnya dengan mudah persis 1 cm lagi sebelum Natsu dan Gray mengambilnya. Seketika tubuh mereka berdua kaku didepan papan tsb dengan mulut terbuka lebar bersama-sama
"ng? kenapa dengan wajah kalian? Apa kalian bertengkar lagi? " Tanya Erza dengan santainya.
"ahahaha tidak..tidak.." jawab Gray sambil merangkul Natsu, berpura-pura baikan.
"Aye!" sambung natsu.
Erza pun membaca kertas tersebut dengan seksama. Tak lama suara pintu terbuka, dan seorang gadis berambur blonde masuk dengan cerianya menyapa rekan-rekannya " Ohayou minna…! "
" Ohayou Lucy.." jawab Mira dengan ramah dibalik meja bar nya.
" Yo Lucy ! " sambut Natsu yang seperti biasa senyum khasnya.
Lucy lalu melirik kearah papan pekerjaan yang kosong.

Lucy POV
Hari ini seperti biasa di Guild ramai sekali, karena akhir-akhir ini jumlah yang menawarkan pekerjaan sedikit, jadi sekalinya ada pekerjaan, pasti langsung ambil oleh para anggota disini. Dan… sepertinya aku terlambat! Yah… sepertinya aku harus menebok celengan ku untuk membayar uang sewa bulan ini… ( T^T )

Normal POV
" Natsu, Gray, Lucy, kalian ikut dengan ku melakukan pekerjaan ! " Tegas Erza sambil berjalan kearah mereka.
"Aye, akhirnya kita dapat pekerjaan juga…." Sambut Happy yang terbang berputar-putar di atas Natsu.
" Eh? Aku juga? ". Tanya Lucy merasa tak yakin.
"Ng! karena tugas ini memilik syarat, yaitu harus 4 ada orang yang ikut " jawab Erza sambil mengemasi barang-barang miliknya yang entah kapan ada di belakangnya. " Dan nilai pekerjaannya cukup besar, 2.000.000 Jewel ". Sambungnya lagi.
"APA? 2.000.000 Jewel ! " teriak Lucy, Natsu dan Gray bersamaan.
" Kenapa aku selalu tak terhitung?...". ucap lirih seekor kucing biru yang frustasi berat di pojok menghadap tembok
' ( $_$ ) 2.000.000 Jewel ! itu cukup untuk membayar uang sewa selama 4 bulan..! ' dalam batin Lucy.
" Tapi kenapa aku harus 1 Tim dengan DIA ?" tanya Gray sambil menunjuk kearah Natsu.
" Memang aku mau 1 Tim dengan ICE HEAD seperti MU ! " balas Natsu, mereka pun mengadu kepala mereka lagi.
" Jika kalian bertengkar lagi, aku tak akan membawa kalian ! " Tegas Erza.
" AYE ! " Natsu dan Gay berangkulan lagi sambil meniru Happy.
Akhirnya mereka berempat berangkat menggunakan kereta menju Kota Hullzion. Sebuah Kota di sebelah utara dari Magnolia. Seperti biasa Natsu mengambil sisi di dekat jendela sambil berusaha menahan Mabuk kendaraannya. " Natsu… bertahanlah.." kata Happy yang sedari tadi mengurut pundak Natsu. " ~ tak akan naik kereta lagi~~ Ough!" celoteh Natsu. " Kau sudah ratusan kali mengatakan itu…." Jelas Happy.
" Erza, sebenarnya apa pekerjaan yang harus kita lakukan? " Tanya lucy yang duduk disamping Natsu.
" kita hanya harus mengawal seorang putri dari pedagang besar di kota Hullzion, itu yang tertulis dikertas ini " jawab Erza sambil memakan kue tar miliknya.

Lucy POV
Akhirnya aku dapat pekerjaan juga, ya… meski dengan tim yang sama seperti biasa. Kali ini bertugas ke kota Hullzion, hmh… kota ini mengingat kan ku saat pertama kali bertemu dengan Natsu dan bergabung dengan Fairy Tail. Sudah 7 tahun berlalu setelah hilangnya kami di Pulau Tenroujima, sekarang… seperti apa ya kota itu?

Normal POV
Sesampainya di kota Hullzion, mereka langsung menuju kediaman Putri Pedagang besar yang dimaksud. Tapi di perjalanan mereka mendengar bahwa beberapa penyihir dari kota Hullzion, banyak yang secara mendadak, Hilang!
" Erza, kau dengar itu? " Tanya Lucy memastikan.
"Ya, Master sudah memberitahuku. Tidak hanya di kota Hullzion saja, bahkan di kota-kota lain juga terjadi demikian. Karenanya kita tidak boleh lengah dan harus tetap waspada " jelas Erza dengan serius. Sedangkan Natsu dan Gray sibuk menyantap makanan mereka tanpa mempedulikan perkataan Erza.
Selesai makan, mereka menjutkan kembali ke kediaman Putri Uruva (Putri Pedagan besar). Mereka langsung mengawal putri tersebut yang rencananya akan ke kota sebrang membahas kerjasama di perdagangan. Tapi di perjalanan mereka di hadang oleh segerombolan bandit bertubuh besar. Salah satu dari mereka melirik lambang fairy tail di tangan kanan Natsu." Oh, ternyata Fairy Tail. Boleh juga " kata bandit tsb dengan senyum liciknya.
Natsu langsung maju dan berkata " Aku akan mengahajarnya..! " sambil mengarahkan tinju apinya ke bandit tsb. Tapi pukulannya meleset karena pukulan natsu berbelok kearah lain.
"Eh? Kenapa bisa begini? Jelas-jelas aku memukul kearahnya, tapi kenapa kearah lain? " tanya Natsu sambil terus membuat bola api di tanagannya. Ternyata tidak hanya serangan dari Natsu yang gagal, Gray, Lucy, bahkan Erza pun juga.
" sepertinya aku pernah melihat sihir seperti ini… "kata Lucy sambil tetap siaga.
" Lalu, bagaimana cara menghadapinya? " Tanya Erza sambil terus menghujani para bandit tsb dengan pedang-pedangnnya.
" Itu…." Belum selesai perkataan Lucy, tiba-tiba terjadi ledakan akibat api yg dibuat Natsu. Sehingga asap tebal menyelimuti pertarungan tersebut. Dan begitu asap hilang, Lucy dan para bandit pun ikut menghilang.
"Akh, Lucy tidak ada!" teriak Gray
" Apa? Lucy Hilang? " kata Natsu Terkejut.
" Pasti Lucy di bawa oleh mereka mereka! Tapi…. Kenapa bukan kereta Putri Uruva yang mereka incar? atau… mereka memang sebenarnya sama sekali tidak mengincar Putri Uruva melainkan kita, para penyihir ? ini sama seperti kasus hilangnya para penyihir di kota Hullzion dan kota-kota lainnya! " Erza mencoba berpikir jelas tentang yang terjadi.
" Kalau begitu gawat, kita harus segera menolong Lucy ! " seru Gray yang bersiap menyusul para bandit tsb. Sedangkan..
" LUUCCYYYY…..! ". Tanpa aba-aba Natsu langsung berlari mengejar dan mencari Lucy secepat mungkin diikuti oleh Happy yang terbang di belakangnya.
" Natsu tung…. hah… anak itu, sulit sekali diatur! " kata Erza sambil berkacak pinggang
" Kita juga harus menyusulnya ! " lanjut Gray
" Tunggu! kita tidak boleh gegabah, kita juga harus memikirkan Putri Uruva, untuk sementara kita serahkan hal ini kepada Natsu, sekarang kita kembali membawa putri Uruva kekediamannya dahulu, baru nanti kita meenyusu Natsu ". Jelas Erza sambil membantu Putri Uruva masuk ke dalam keretanya. Gray pun mengangguk tanda persetujuannya.
 
Lucy POV
Kepalaku terasa pusing, dan pandanganku mulai kabur saat asap tebal menyelimuti kami semua. Dan aku tak ingat apa yang terjadi setelahnya. Bagitu tersadar, aku berada di sebuah Gua yang cukup besar dengan tangan dan kaki yang terikat. Dan ternyata aku tak sendiri, ada beberapa orang yang kondisinya sama seperti ku bahkan lebih mengerikan, tatapan mereka kosong! Seperti tak ada semangat hidup. Benar-benar mengerikan, tubuh ku bahkan ikut gemetar. Apa yang sebenarnya terjadi disini? Kemana yang lainnya? Arrrgghh…. Aku benar-benar frustasi memikirkan apa yang terjadi… ! _
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah beberapa orang yang berjalan masuk kedalam tempat ku berada. Akh… Menyebalkan ! ternyata itu bandit yang kami lawan saat itu. Dia mulai berjalan mendekati ku, kemudian berkata " Oh… kau sudah bangun rupanya, baiklah kalau begitu sekarang kau ikut denganku ! ". Sambil menarik tangan ku memaksa mengikuti nya. " Lepaskan aku ! Apa sebenarnya tujuan kalian? " teriakan ku menggema ke semua sisi dalam Gua itu, tapi mereka tetap tak bicara. Sampai mereka mendorong ku dengan kasar hingga aku terjatuh tersungkur didalam sisi Gua yang lain.
"Akh! ~ Hei kau ! tidak bisakah sedikit lembut terhadap wanita? " bentak ku kepada mereka sambil menahan rasa sakit. " Berhentilah bicara! ". Ia menatapku dengan tajam. "Tuan Renora, kali ini aku berhasil mendapatkan 1 penyihir lagi " lanjutnya kepada seseorang yang muncul dari kegelapan Gua tsb. " Bagus sekali, oh… ternyata Fairy Tail, hmh.. apa kekuatannya? ". Tanya orang yang bernama Renora kepada bandit suruhannya itu.
" Dia seorang penyihir roh, Tuan " jawab bandit itu." Oh.. itu sangat bagus, ini maka lengkap persiapannya ".
" Persiapan? Apa maksud kalian? ". Tanya ku mencoba memahami situasi ini. "
Renora lalu mengeluarkan sebuah batu dari tangannya, yang bentuknya seperti jantung yang terlilit akar pohon, kemudian ia berkata "Persiapan? Tentu saja persiapan untuk membangunkan sihir Zeref, HaHaHaHa…! Aku akan menghisap seluruh kekutan mu dan Dengan ini kekuatanku akan jauh bertambah dan Aku akan Menguasai DUNIA !". batu itu pun mengeluarkan sinar merah dari dari celah-celahnya diiringi tawa Renora yang menggema kesemua sisi Gua.
DEG !
kata-kata Renora membuatku takut, takut kejadian di Pulau Tenroujima akan terulang kembali. Tubuhku gemetar kembali. Apa yang harus ku lakukan? Seseorang.. Tolonglah…

Normal POV
Ketika batu yang ditangan Renora mengelurkan sinarnya, ia langsung mengarahkannya kearah Lucy. Dengan kuat Lucy memejamkan matanya karena takut dan gemetar.
Tiba-tiba terjadi ledakan di sisi kanan Gua yang langsung tembus ke Lucy berada, akibatnya batu yang ada ditangan Renora ikut terpental "Gawat ! "teriak Renora yang sadar batunya hilang. Dari sisi lubang Gua akibat ledakan tadi keluarlah seseorang dengan api di kedua tangannya.
" Akhirnya ku temukan juga, Lucy ! " kata seseorang tsb.
" Natsu ! " teriak Lucy dengan senyum manisnya terpancar ketika debu mulai hilang dan menampilkan sosok Natsu dengan jelas. " Luccyyy…! " Happy lalu terbang menghampiri Lucy dan melepaskan ikatannya.
" Terima kasih Happy, bagaimana kalian tau aku ada disini? "
" Itu berkat Penciuman Natsu yang tajam, dia mengikuti bau mu ". Jelas kucing biru itu sambil membuka kedua sayapnya.
" Bau ku? " Tanya lucy bingung
" Aye, Natsu bilang bau mu seperti makanan ".
" APA ? " dengan jelas urat-urat Lucy membentuk 4 sisi.
Percakapan mereka terhenti ketika Renora dan anak buahnya mulai bangkit dan menghampiri mereka. Lucy lalu mengambil kuncinya dan mengeluarkan Taurus.
" Taurus , Beri pelajaran kepada mereka! ". Menunjuk Renora dan anak buahnya.
" Mo- ! Tenang saja Nona Lucy, Mo- ! ". Sambil mengayunkan kapaknya
Tapi seperti pertarungan pertama, serangan dari Taurus beralih kearah sisi Gua yang kosong.
' ini seperti sebelumnya, aku ingat saat di Edolas kami juga bertemu musuh yang memliki sihir yang serupa, tapi… saat itu Natsu yang berhasil melawannya.. aku harus bagaimana?...' batin Lucy bicara.
Natsu lalu menyemburkan api dari mulutnya, tapi semburan tersebut malah berbelok kearah Lucy. " Akh ! Lucy ! " teriak Natsu yang mulai panik.
Tapi sebelum Lucy terkena serangan itu, Virgo dengan cepat menggendong Lucy dan menyelamatkannya. " Putri, apa kau terluka ? " Tanya Virgo yang seperti biasa dengan expresi datarnya. " Ng! ( mengangguk ) Terima kasih, Virgo. EH ? Kau keluar dari gerbang mu sendiri lagi? ". " Benar Putri, sekarang hamba pergi ". Virgo pun mengilang! Akhirnya Lucy memutuskan untuk menutup gerbang Taurus " Terima ksih Taurus "
" Maaf Nona Lucy, Mo-! " Taurus pun menghilang.
" Lucy kau tak apa? " Tanya Natsu menghampiri Lucy.
" Ya, aku baik-baik saja. Natsu, kita harus keluar dari tempat ini, mereka yang telah menculik para penyihir di kota dan menghisap sihir mereka! ".
Mendengar hal itu Natsu menjadi semakin marah dan enggan pergi sebelum mengahajar mereka. " TIDAK AKAN KU MAAF KAN ! ". Seluruh tubuh nya mulai di penuhi api.
'Aaaaaaaaaaaaaaaaa~~~~ Dia malah tambah ingin melawan mereka~~~! _ harusnya aku tak mengatakan itu~~~ ' batin Lucy.
Tapi begitu Natsu maju dengan langkah apinya, tiba-tiba " Huwaaaaa! "
SYUTT …BRUAK!
Dia tergelincir dan jatuh terlentang!
" A, apa itu~~~~! " seru Natsu yang langsung bangun dan mencari apa yang membuatnya terjatuh.
Ternyata yang membuatnya jatuh adalah batu yang berbentuk jantung yang ada di tangan Renora tadi. Lucy dan Renora pun langsung mengetahuinya
" Rupanya ini yang membuatku jatuh " sambil memegang batu itu
' Gawat, kalau sampai sihir anak itu yang terhisap, ini tidak sesuai rencana ! ' Batin Renora.
" Cepat! Hancurkan Mereka..! ". Perintah Renora kepada anak buahnya.
" Natsu ! cepat buang batu itu..! ". Teriak Lucy yang berlari kearahnya.
" Eh ? "
Terlambat, sebelum Lucy dan anak buah Renora mendekati Natsu, Batu itu sudah mengeluarkan sinar merah. " Eh ? kenapa dengan batu ini ? " tanya natsu dengan lugunya sambil melihat secara cermat batu yang ada ditangannya. Lalu akar yang menyelimuti batu itu mulai terbuka dan mengeluarkan sinar yang sangat menyilaukan keseluruh tempat di Gua itu.
" Oh tidak ! Natsuuuu…! " teriak Lucy berusaha menghentikan yang terjadi.
" Lucy..! " Natsu menoleh kearah Lucy yang hampir dekat dengannya, sebelum akhirnya natsu jatuh dan sinar itu pun menghilang berikut batu nya. Lucy pun segera mengangkat kepala Natsu dan menariknya kedalam pangkuannya. Disusul Happy yang berada di samping Natsu.
" Natsu~~ " ucap Happy yang didalam matanya mulai mengantungi air matanya yang siap tumpah
" Natsu ! Natsu, sadarlah! " Lucy mencoba menggerak-gerakkan tubuh Natsu. "Ku mohon, sadarlah, Natsu! Ku mohon….sadarlah ! " tanpa ia sadari air matanya jatuh membasahi wajah Natsu." Lucy~~ " perlahan suara Natsu memanggil namanya dan melihat wajahnya yang sedang berurai air mata, hingga pandangannya gelap hingga ia tak sadarkan diri.


*** Bersambung ke Chapter 2 ***


Apakah yang akan terjadi pada Natsu selanjutnya?
Apakah Natsu akan bernasib sama dengan para penyihir yang hilang?
Tunggu jawabannya di Chapter 2

FANFICTION INI JUGA DI TERBITKAN DI  fanfiction.net 

natsu lucy

Jumat, 10 Februari 2012









pengunjung ^_^

fairy tail news

Azhelic. Diberdayakan oleh Blogger.